Pages

Senin, 26 Maret 2012

Mari Bangun Intuisi kita Kawan

Intuisi adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, halmana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.

Enam langkah untuk mempertajam intuisi :

1. Pergunakanlah empati alami kita sesering mungkin

Bayangkan diri anda berada dalam posisi orang lain. Atau dengarkanlah pengalaman-pengalaman orang lain dan rasakan bagaimana mereka merasakannya pada saat itu. Lebih baik lagi kalau Anda menerima keluhan-keluhan dan memberikan pertolongan dengan memberikan solusi-solusi, bukan hanya memonitor dan membanding-bandingkan. Rasakanlah penderitaan batin mereka! Semakin dalam perasaan Anda terlibat, maka semakin memperkuat intuisi Anda. Dengan kata lain semua pengalaman orang lain bisa memperkuat intuisi Anda tanpa Anda harus mengalaminya sendiri.

2. Biarkan diri Anda merasa takut dan mengalirlah melewatinya
 
Anda pasti tidak menyukai rasa takut, bukan? Begitu juga semua orang. Tetapi rasa takut

Jumat, 24 Februari 2012

"Strategi Tidur dan Tahajud"

Rugilah orang-orang yang sibuk menidurkan diri sehingga LUPA dan lalai untuk melaksanakan ibadah mulia sebagai orang beriman.
Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu sekitar enam hingga delapan jam. Benarkah demikian? Kita merasakan bahwa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan ada segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah malamnya dengan mengurangi waktu tidur malamnya. 
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٥)آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (١٦)كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧)وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
"sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." (Adz-Dzariyat: 15-18)

Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar. Sebagai ringakasan

Senin, 20 Februari 2012

Nama Anak-Anak Putri


ALIF (الألف)

1.  Atiah         : آتِيَة        : yang datang
2.  Azifah       : آزِفَة       : yang mendekat ; nama lain dari hari Kiamat
3.  Asiah                    : آسِيَة                : nama isteri Fir’aun yang beriman kepada Allah; ahli dalam pengobatan
4.  Aminah                : آمِنَة                 : Nama ibu Rasulullah; yang aman
5.  Abiyyah                : أَبِيَّة                  : yang menolak kehinaan; punya kepribadian yang kokoh
6.  Atsilah                  :  أَثِيْلَة                : yang berakar; mempunyai keturunan yang baik
7.  Ahlam                   :أَحْلاَم                : jamak dari hulm ; mimpi
8.  Adibah                 :أَدِيْبَة                  : sastrawati
9.  Arja                       : أَرْجَى               : lebih diharapkan
10. Aribah                 :أَرِيْبَة                  : yang berakal; pandai
11. Aridhah               : أَرِيْضَة                : yang bersih, terang ; mengesankan
12. Arij                       :أَرِيْج                  : bau yang sedap
13. Arikah                 : أَرِيْكَة                : permadani yang dihias
14. Azka                    : أَزْكَى                : lebih suci, bersih
15. Azaliyyah            : أَزَلِيَّة                 : yang bersifat azaly, dari sejak dulu
16. Asma’                  : أَسْمَاء               : jamak dari ism ; nama
17. Asma                   : أَسْمَى               : lebih mulia, tinggi
18. Asywaq              : أَشْوَاق                : jamak dari syauq ; kerinduan
19. Ashilah               : أَصِيْلَة                 : yang asli, orisinil

Rabu, 15 Februari 2012

Shalat Khusyu` Bukan Kontemplasi


Ibarat seorang pengemudi di jalan raya, dikatakan khusyu` kalau dia konsentrasi dalam berkendaraan. Konsentrasi yang dimaksud tentu bukan berarti matanya tertutup atau telinganya disumbat sehingga tidak melihat atau mendengar apapun, agar konsentrasi.

Malah bila dia melakukan hal-hal di atas, besar kemungkinan akan terjadi kecelakaan di jalan. Sebab apa yang dilakukannya bukan konsentrasi, melainkan menutup diri dari semua petunjuk dan lalu lalang di jalan raya.

Maka seorang yang shalat dengan khusyu` bukanlah orang yang shalat dengan menutup mata, telinga dan diri dari keadaan lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, justru orang yang shalatnya khusyu` itu adalah orang yang sangat peduli dan sadar atas apa yang terjadi pada dirinya, lingkungannya serta situasi yang ada saat itu.

Rujukan Tentang Khusyu` Dalam Shalatnya
Siapakah orang yang paling khusyu` shalatnya di dunia ini? Apakah orang yang mengaku telah menemukan metode kontemplasi, yoga dan sejenisnya, ataukah Rasulullah SAW?
Ini pertanyaan penting ketika kita bicara tentang khusyu` dalam shalat. Sebab kita

Sabtu, 11 Februari 2012

Perempuan yang Keramas Sebelum Tidur

KEINGINAN perempuan itu makin kuat untuk merendamkan diri dalam bathtub justru ketika suaminya mengingatkan agar dia tidak mengeramasi rambutnya karena hari sudah malam.

"Keramas malam-malam tak bagus untuk kesehatan," kata suaminya.


“Oya?" celetuk perempuan itu datar ala kadarnya. Perempuan itu merasa senang atas peringatan suaminya. Berarti suaminya memerhatikannya. Memerhatikan kesehatannya.

"Ya. Gara-gara sering mandi malam, suami teman sekantorku kena paru-paru basah," kata suaminya menjelaskan.

"Ooo, kan dia mandi malam. Bukan keramas," pancing perempuan itu. Peringatan suaminya dia maknai sebagai bentuk perhatian yang memang membuat hatinya berkembang-kembang.

"Lha, mandi saja kena paru-paru basah, apalagi keramas. Kan kulit kepala lebih rentan dibanding badan," kata suaminya masih membeberkan.

Perempuan itu makin yakin bahwa dia tidak salah telah memilih lelaki itu sebagai pendamping dalam hidupnya. Perempuan itu makin merasa tak bersalah langkah meninggalkan lelaki lain yang menjadi kekasihnya sekalipun para kekasih itu telah lebih dulu mengisi rongga hatinya, jauh sebelum lelaki yang kini menjadi suaminya itu dia kenal.

Perempuan itu setuju dengan yang diomongkan suaminya, batok kepala sebetapa pun kerasnya, teramat mudah untuk disergap demam atau rasa sakit lainnya. Jangankan terkena air hujan, rintik yang memercik ke atas kepala suaminya pun sudah bisa menjadikan kepala suaminya berdentam-dentam seperti digodam-godam. Namun, diam-diam perempuan itu merumuskan: rambut boleh sama hitam, tapi kekuatan tengkorak kepala bisa berlain-lainan. Buktinya, perempuan itu bahkan senang berhujan-hujan. Dan itu bukan semata dia lakukan saat dia masih kanak-kanak di desanya, melainkan juga senantiasa dia lakukan bahkan ketika sudah pindah ke Ibu Kota.

Karena perkiraan ketebalan tulang kepalanya berbeda dibandingkan dengan tengkorak kepala suaminya itulah diam-diam pula perempuan itu melanggar peringatan suaminya. Dia tetap saja membasahi kepalanya, meraup lendiran sampo, dan meruapkannya ke sela-sela rambutnya. Itu dia lakukan terutama jika dia benar-benar merasa gerah-jika tak keramas, saat tidur dia malah menjadi mudah gelisah. Tetap, untuk menghindari kemungkinan pertanyaan suaminya, dia senantiasa lebih dulu mengeringkan rambutnya di kamar mandi. Perempuan itu tak akan meninggalkan kamar mandi sebelum rambutnya benar-benar kering. Untuk waktu lama yang dia gunakan di dalam kamar mandi, suaminya tak pernah mempertanyakan karena sejak mereka masih berpacaran lelaki itu tahu benar bahwa perempuan itu senantiasa banyak menghabiskan waktunya dalam kamar mandi. Memang, perempuan itu jauh lebih bergegas saat berdandan di depan meja rias ketimbang berendam dalam kamar mandi.

Suaminya sangat memahami perempuan itu. Itu sebabnya saat merenovasi rumah mereka, suaminya merancang kamar mandi ber-bathtub, tak hanya ber-shower.

"Air yang memancur memang lebih mirip air yang menggerojok dari talang rumah waktu kamu berhujan-hujan dulu, waktu kanak-kanak. Tapi, aku ingin kamu lebih menikmati berendam dalam bathtub…," kilah suaminya saat perempuan itu bertanya kenapa kamar mandinya harus juga ber-bathtub. Perempuan itu tahu, suaminya tak menyelesaikan kalimatnya karena tak ingin

Kamis, 09 Februari 2012

Dilarang Jatuh Cinta #sastra


Wah! Semua mata terbelalak -- berpusat kepada laki-laki yang berdiri persis di atas atap gedung berlantai 33, siap untuk bunuh diri. Sejumlah polisi sibuk mengamankan lokasi yang dipenuhi orang-orang yang ingin menyaksikan peristiwa tragis itu secara langsung, dengan berbagai ekspresi yang tak kalah seru. Ada yang bergidik, ada yang terbelalak histeris, ada juga yang terkagum-kagum.

Situasi heboh itu melumpuhkan lalulintas. Beberapa polisi sibuk berdebat dan stres  mencari solusi bagaimana mencegah orang sableng itu agar tidak mewujudkan kegilaannya. Ada juga polisi yang langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk segera mengirimkan ambulans.

Mengapa ada yang ingin bunuh diri?
Silakan tanya kepada para penduduk di sebuah negeri yang sedang dilanda cinta, atau kepada seorang laki-laki muda yang tampan, yang kini berdiri gagah dan tenang di bibir gedung pencakar langit, dan siap terjun bebas. Padahal, embun masih terjun ke bawah ketika polisi yang memanjat baru mencapai setengah gedung.

Orang-orang pun berteriak histeris. Dan, lihatlah, seperti tubuh yang bunuh diri pertama, wanita itu juga melayang-layang ke bawah. Dari tubuhnya, satu per satu tumbuh bunga-bunga yang mekar. Dan, begitu tiba di tanah, tubuhnya telah menjelma sebatang pohon bunga beraneka rupa. Di pucuk bunga terselip kertas yang bertulis, ''Kubuktikan cinta dengan kepasrahan!''

Belum habis keterkejutan orang-orang, kembali terdengar teriakan seseorang, ''Lihat! Di atas gedung bertingkar 52 sana juga ada yang hendak bunuh diri!''
Semua terperangah, berteriak ngeri. ''Kegilaan apa lagi ini?!''
''Lihat! Di gedung 67 tingkat itu juga!''